Polri akhirnya mengeluarkan surat keputusan perizinan bagi polwan untuk menggunakan jilbab, setelah sekian lama mengalami perdebatan panjang. Selain di Indonesia, peraturan penggunaan jilbab ini sebelumnya sudah ditetapkan di berbagai negara.
Penggunaan jilbab bagi polwan bukan suatu halangan dalam menjalani tugas mereka sebagai aparat penegak hukum. Jangankan jadi polisi, wanita berjilbab pun bisa jadi penerbang tempur. Hal ini dibuktikan oleh Ayesha Farooq, yang merupakan pilot tempur wanita pertama di Pakistan.
Ayesha adalah salah satu wanita pertama berkemampuan tempur terbaik dari 19 wanita yang ikut tes pilot di Angkatan Udara Pakistan. Dia dipercaya menerbangkan pesawat jet tempur buatan China, F7PG bersama dengan rekan pilot pria lainnya di Skuadron 20.
Penggunaan jilbab bagi polwan bukan suatu halangan dalam menjalani tugas mereka sebagai aparat penegak hukum. Jangankan jadi polisi, wanita berjilbab pun bisa jadi penerbang tempur. Hal ini dibuktikan oleh Ayesha Farooq, yang merupakan pilot tempur wanita pertama di Pakistan.
Ayesha adalah salah satu wanita pertama berkemampuan tempur terbaik dari 19 wanita yang ikut tes pilot di Angkatan Udara Pakistan. Dia dipercaya menerbangkan pesawat jet tempur buatan China, F7PG bersama dengan rekan pilot pria lainnya di Skuadron 20.
Selain menjadi pilot tempur wanita, yang membuat wanita asal kota Bawalpur, Provinsi Punjab ini meraih banyak pujian adalah jilbab yang digunakannya. Meski berjilbab, jilbab tak jadi halangan dalam menjalani tugasnya.
"Saya tidak merasakan perbedaan apa pun. Kami melakukan aktivitas yang sama, melakukan pengeboman yang tepat," ujar Ayesha yang ditemui di pangkalan militer Mushaf di utara Pakistan, dilansir Dailymail 2013 lalu.
Selama bekerja, Ayesha tidak pernah melepas jilbab hijau zaitunnya itu. Menurutnya, dalam satu dekade terakhir, mulai banyak wanita yang bekerja sebagai pilot AU dan membantu Pakistan melawan serangan pemberontak. Hal ini dilihat sebagai sebuah sikap menuju perubahan status perempuan.
"Karena terorisme dan lokasi negeri kami yang sangat penting sehingga kami mencoba tetap bertahan," kata Ayesha, merujuk militansi Taliban dan meningkatnya kekerasan sektarian di negeri itu.
(merdeka.com)
makasihh....iga,hahaha
BalasHapus